body {background:#222222;margin:0;padding:40px 20px;font:x-small Georgia,Serif;text-align:center;color:#222222;}

Selasa, 01 April 2014

Beban S.Pd.


Finally I got that title, yeay! \m/
Bahagia rasanya sudah menyelesaikan kuliah dengan hasil akhir yang memuaskan *reeessss. Kurang lebih selama 3.5 tahun gue berjuang demi mendapatkan gelar S1 walaupun belum di wisuda sih, tapi gue sudah resmi kok menyandang gelar S.Pd. di belakang nama gue hehehe. Jadi waktu dinyatakan lulus dengan mendapatkan nilai A sehabis kompre (ujian skripsi), seminggu setelahnya baru di yudisium. Sebenarnya sih sudah satu bulan ini menyandang gelar tersebut, niatnya sehabis acara yudisium malamnya kepingin ngepost, akan tetapi banyak kendala jadi baru sempet sekarang hehehe. Waktu itu sekitar ada 128 mahasiswa/i sebagai peserta yang terdaftar mengikuti ujian skripsi periode pertama, tetapi ada 2 orang yang dinyatakan gugur dikarenakan tidak hadir pada saat ujian skripsi. Jadi hanya ada 126-an yang hadir dan menjadi peserta ujian. Oh iya, pasti pada bingung ya apa bedanya antara Yudisium dan Wisuda?! Ada yang tahu apa bedanya?!

Yudisium itu biasanya diadakan sebelum wisuda dan bisa kita artikan sebagai penyerahan atau pelantikan gelar sebagai sarjana kepada mahasiswa/i yang telah dinyatakan lulus seluruh nilai akademik termasuk skripsi secara simbolis, jadi kita udah nggak punya lagi kredit sks dan pada saat acara yudisium itu nilai dalam transkrip akademik kita akan diumumkan satu persatu. Kalo di tempat gue sih, waktu yudisium harus pake kebaya buat yang cewek dan baju berjas + dasi untuk cowoknya, tapi disini kita belum dapat ijazah ya baru SKL (Surat Keterangan Lulus) aja.

Sedangkan Wisuda itu sebagai tanda pengukuhan gelar gitu dengan menggunakan toga, topi segi empat yang ada talinya, beserta atribut lainnya. Ngertikan apa bedanya sekarang?! Apa, enggak?! Sama gue juga binggung nih apa bedanya hahaha. Berhubung gue emang kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jadi mungkin ada bedanya dengan acara yudisium atau wisuda yang ada di Perguruan Tinggi lainnya.

Oke balik lagi ke pembahasan awal hehehe

Automatically, status mahasiswi gue berubah menjadi Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Yap! Seketika itu juga gue harus secepat mungkin untuk mendapatkan pekerjaan. Karena dengan demikian, gue bukan seorang mahasiswi (lagi) tetapi pengangguran yang mencari pekerjaan hahaha -___-
Ya meskipun setelah di yudisium masih harus ngejer-ngejer dosen pembahas dan penguji untuk acc cetak dan ttd mereka sih, tetep aja orang tahu nya udah jadi sarjana *yakalee pfftttt
Karena gue lulusan sarjana pendidikan, pasti kebanyakan orang mikir kalo gue bakalan mau jadi guru. Tapi gue sendiri pun masih bingung. Entah deh, gue nanti bakalan mengajar dan menjadi seorang guru atau malah menjadi karyawati di salah satu perusahan. Tapi gue sih pengennya daftar dulu di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia gitu, ya kalo nggak berjodoh mungkin gue bakalan ambil kerjaan yang sesuai dengan gelar gue kelak. Gue pengen cepet-cepet dapet kerjaan, biar bisa bantu nyokap. Amin~
Buat temen-temen seperjuangan di kampus, jangan pada putus asa ya! Jangan pada malas bimbingan dengan dospem masing-masing. Segera cepat menyusul ujian skripsi dan yudisium nya. Semangatttttt!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar