body {background:#222222;margin:0;padding:40px 20px;font:x-small Georgia,Serif;text-align:center;color:#222222;}

Sabtu, 15 Februari 2014

Ouch! Kerang Hijau



Beberapa waktu lalu gue mengalami kejadian yang sebenarnya sudah pernah gue alami 2 tahun lalu. Yap! Cerita berawal waktu gue pulang sehabis course, salah seorang teman sekelas ngajakin gue untuk makan kerang hijau. Ternyata ketemu tuh di emperan deket salah satu lapangan di Bandar Lampung. Akhirnya temen gue memesan 1 porsi, yang dihargai Rp. 5000,-/porsinya.

Dengan lahapnya kami memakan kerang hijau tersebut satu-persatu. Sampai-sampai bumbu racikan yang dibuat oleh sang penjual kami sendok dengan menggunakan kulit kerang tersebut Nggak butuh waktu lama kok, kira-kira 5 menit untuk menghabiskan 1 porsi. Yaiyalah, kulit kerangnya aja yang gede, isinya mah kecil bingit!! Hahaha

Karena masih merasa kurang, kami pun memesan 1 porsi lagi. Beuhhh, laper apa doyan yak?. Waktu makan tuh kerang, gue sambil ngoceh dan cerita kalo terakhir makan nih kerang 2 tahun lalu, sedangkan temen gue sendiri terakhir makan waktu dia esema (SMA). Disitu gue cerita kalo gue pernah di rawat inap selama seminggu karena habis makan kerang hijau. Dulu gue juga kurang yakin sih, gue bisa di rawat inap itu karena habis makan kerang hijau atau bukan? Soalnya kata dokter gua terkena typus. Jadi gue jojong aja makan tuh kerang.

Sesampainya di rumah, kira-kira pukul 07:30 malam badan gue mulai merasa nggak enak (mungkin karena belum makan malam). Perut gue pun mulai terasa perih, cepat-cepat gue ambil piring nyari nasi dan lauk seadanya. Maklumlah, namanya juga penderita asam lambung jadi nggak bisa terlambat makan sedikit, dikit-dikit perih dan ujung-ujungnya malah kambuh maag gue.

Karena masih merasa nggak enak badan, akhirnya gue memilih untuk minum obat maag setengah jam kemudian. Sampai-sampai gue minta dikerokin sama nyai (nenek) gue, merah-merah tuh. Ah! mungkin gue masuk angin karena telat makan tadi, dalam hati gue. Makin kesini kok badan gue makin nggak enak, terasa sesak di dada, kepala pun agak pusing waktu itu. Ada apa ini? Kenapa dengan gue? Makan udah, minum obat udah, dikerokin juga udah, tapi kenapa badan gue masih nggak enakan? Rasa mual pun melanda, disitu gue cerita ke orang rumah kalo tadi sore gue habis makan kerang hijau. Langsung deh gue kena marah :(

Dengan bahasa ogan nyokap gue ngomong, tapi gue artiin aja ya, “Udah tau nggak bisa makan kerang kamu itu. Nggak inget apa waktu itu di rawat inap nyampe seminngu karena habis makan kerang hijau? Kamu itu punya lambung, ngerti nggak?.” (Meskipun gue nggak ngerti ada atau tidak efek antara penyakit maag dengan makan kerang hijau). Dengan penuh penyesalan, kenapa tadi gue mau ya waktu diajakin makan kerang hijau. Sudahlah, kerang sudah terlanjur bercampur dengan nasi yang ada di perut pfftttt...

Nggak lama kemudian akhirnya gue muntah-muntah, seluruh makanan yang gue makan pada keluar, bahkan sarapan gue tadi pagi pun! Pikiran gue udah aneh-aneh, kejadian 2 tahun lalu membanyangi. Gue udah nggak kuat, perut gue rasanya kayak lagi dikuras habis-habisan walaupun nggak separah dulu. Perut gue jadi keras kayak keram, mungkin kebanyakan kontraksi (udah kayak bumil aja). Nyokap akhirnya minumin gue obat jamu kupu-kupu biar berhenti muntah, dan ternyata berhasil walupun gue udah mulai merasa lemas, jari-jari kaki tangan gue kayak nyaris kaku gitu, mau tidur pun susah jadinya. Karena gue nggak mau di rawat inap lagi kayak dulu, jadi gue menguatkan diri untuk makan dan minum. So, gue minum air gula biar menyegarkan kembali badan yang lemas, mengisi kembali perut dengan makanan. Because I realized that there’s no food in my stomach at the time!

Keesokan paginya, badan mulai agak enakan ya walaupn pening di kepala ngeiringi. Saat itu gue mencoba browsed apa aja sih dampak dari memakan kerang hijau. Hasilnya mengejutkan, ternyata kerang hijau di lingkungannya memakan apa saja yang ada di dekatnya temasuk logam-logam berat. Jadi kalo di habitanya tuh kerang tercemar limbah pabrik atau limbah rumah tangga, dll. Kerang hijau akan menjadi tecemar juga, walapun tidak ada dampak bagi kerang tersebut. Tapi itu akan berdampak bagi manusia yang mengkonsumsinya dan akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.

P.S: Jadi buat lo yang mau makan kerang hijau lebih baik pikir dua kali deh. Gue bukannya melarang, jangan asal sembarangan beli kerang hijau dimanapun lo berada. Kita harus lebih selektif lagi dalam memilih. Kita kan nggak tahu asal muasal tuh kerang hijau dapat darimana, proses pemasakannya gimana? Yakan? Apakah habitatnya tercemar atau tidak? Mana kita tahu. Orang jualan itu maunya untung. Terkadang mereka tidak memperdulikan apakah makanan yang mereka jualnya memberikan manfaat atau malapetaka bagi pembelinya. Masak kerang itu kata nenek gue gak sembarangan, kerang harus didiamkan sehari semalam biar ilernya dan kotorannya keluar sebelum diproses lebih lanjut (entah itu iler beneran atau bukan, gue juga kagak ngarti mamen hahaha). Segitu aja dulu pengalaman makan kerang hijau dari gue. Semoga dapat mengambil hikmahnya dari tulisan ini hehehe

Jumat, 14 Februari 2014

Newbie



Hi Hey Halo Hola Guysss…
Welcome to my blog… Hehehe (berasa kayak blogger kawakan yee ane)
Perkenalkan nama gue Rattu Tinti Yunas Suha (etdahhh panjang beudd yak), panggil aja Quinn (beuhhh seedddeeeppp) hahaha
Sebernenya bingung sih mau nulis apa dan bagaimana, yaa gue tulis semau-mau gua aja dahh.. eloss amat :P
 
Tik tok tik tokk… kriik kriik kriiikkk… zzzZZZzzz… (kelamaan mikir mennn!)
Itulah yang gue alami waktu mau nulis tulisan ini (doang), nyaris butuh waktu 5 menit untuk buat 1-2 kalimat, padahal sebenernya simple tapi kayaknya susah aja gitu mau nulisnya, maklumlah anyar a.k.a newbie hahaha
Jadi kalo waktu lo baca tulisan gue ini, there is a little bit of boyish’s accent here atau pengejaan secara EYD yang kurang tepat. Do pardon me yaa :) (walaupun sebenarnya ada check spelling)

(dulu) gak ada pikiran sama sekali buat nulis di blog atau apa pun itu, tiba-tiba the passion of it muncul.
“Ah! Gue juga mauk lah punya blog sendiri, siapa tau bisa jadi blogger beneran atau pun bisa jadi selebtwit atau bahkan jadi penulis buku kayak abang-abang dan teteh-teteh di twitter itu. Siapa tau kan gue juga bisa terkenal kayak mereka, temenan dengan mereka, punya followers banyak, banyak yang mau nge-endrose produknya ke gue, yakan siapa tau aja loh! Rezeki gak ada yang tau. Terus tiap ngetweet a something is not important, their followers always RETWEET it!” *ketawa setan* *nggak penting* *abaikan*

Sering nanya sama mereka yang udah duluan ngeblog, gimana sih caranya ngeblog, nulis segala macem itu? Gimana juga sih caranya biar jadi blogger atau penulis itu? Almost of us have the same questions like that, don’t you? Yap gue juga pun begitu! Dan selalu jawaban dari mereka sama, “Mulai lah menulis dan consistent!”

“Consistent? What??!” agak susah sih buat yang satu ini, tapi bismillahirohman nirohim aja dehh, insya allah bisa menjalaninya hohoho :))
Beberapa wejangan dari mereka juga, banyak-banyak membaca yaa mungkin maksud nya sih biar nambah wawasan kita untuk nulis. Tapi terkadang, negative thinking gue muncul “Elehh, kebanyakan references malah ngebuat kita malah jadi copycat! Gak punya jatidiri ataupun ciri khas diri kita sendiri. Kita malah justru kebawa atau secara gak sadar malah meniru gaya menulis mereka atau bahkan terang-terangan meng-copas tulisan mereka!” Dan tidak menutup kemungkinan, gaya tulisan gue pun (yang ini) terpengaruhi dari gaya tulisan mereka juga.

Tapi gue mencoba untuk berfikir sedikit lebih maju, mengesampingkan itu semua. Ternyata dengan cara banyak membaca justru kita bisa tahu apa yang sedang terjadi dengan dunia yang ada diluar sana. Kita bisa menambah ilmu pengetahuan kita yang masih cetek ini, kita bisa mempebaharui hal-hal yang sudah ada. Kita gak akan bisa tahu apapun tanpa membaca, sob! Wawasan kita gak akan ada sama sekali dan gak berkembang. Namanya juga manusia yah mereka belajar dari contoh ‘nya’, tergantung dari diri mereka masing-masing mau contoh yang mana? Yakan?? yang baik apa yang buruk? Gitu aja sih. Setelah mencontoh mereka pasti juga akan berkembang dengan sendirinya. Gak mulu-mulu harus mencontoh tetapi juga menjadi contoh! Bahkan kita juga bisa mengembangkan dari contoh yang sudah ada. Siippp gak ??? Siipp kan? hahaha :D

FYI, sebenarnya ini blog udah nyaris angus! untung aja waktu pertama kali buat ini blog gue masukin nomor hape jadi bisa di verified sama google, alhamdulillah bisa kembali *sumpah ini gak pemting banget* hehehe
Udah dulu ah, kebanyakan ngemeng aja nih aug. Cukup sekian dan wassalam..